Seandainya kita seekor burung yang terbang melintas di atas bendung gerak Serayu di Banyumas, tentulah obyek pertama yang terlihat oleh kita dari kejauhan adalah menara BTS (Base Transceiver Station), yang berdiri paling gagah di pinggir sungai. Dengan tinggi yang menjulang sampai sekitaran 50 m, tak ada benda lain di situ yang mampu menyamai tingginya. Walaupun dahulu mungkin saja ada pohon pinggir sungai seperti pohon Aren misalnya, yang mampu menjulang sampai lebih dari 30 m tingginya, tapi tidak saat ini.
Pagi hari di bulan Februari memang cukup dingin, ditambah lagi dengan hujan yang turun semalaman dan baru berhenti saat subuh tentu menambah pagi menjadi bertambah dingin. Tapi cuaca dingin mungkin tidak berlaku di sekitaran area puncak menara BTS tersebut karena selain efek radiasi, pemancar berfrekuensi tinggi itu juga memancarkan efek termal atau panas bagi udara di sekitarnya. Efek termal itu lah yang rasanya pagi ini sedang dinikmati oleh burung Alap-alap Kawah atau bahasa latinnya Falco peregrinus, karena terlihat sudah dari pagi ia bertengger di salah satu besi yang melintang di puncak menara BTS itu. Baginya mungkin ini menara yang cukup strategis karena selain hangat, posisinya yang sangat tinggi membuatnya lebih mudah untuk melihat burung Tekukur atau burung kecil lain mangsa utamanya yang tinggal di hutan perbukitan di sisi kanan kiri bendungan Serayu. Bisa jadi Alap-alap Kawah itu adalah anggota rombongan terakhir yang akan kembali ke tempatnya di belahan bumi Utara, setelah beberapa bulan bermigrasi ke Selatan untuk menghindari musim dingin yang datang di sana.
Alap-alap kawah ketika terbang menukik mengejar mangsanya adalah burung yang paling cepat di dunia, kecepatan terbang menukik Alap-alap Kawah kabarnya mampu melebihi 300 km/jam! Atau jika diurai adalah sekitar 83 m/detik! Bayangkan jika kita adalah Tekukur yang sedang makan biji rumput di rerumputan di bawah menara BTS tersebut, jika si Alap-alap Kawah ini melihat keberadaan kita, tanpa kita sadar setengah detik kemudian tubuh kita sudah ada di dalam cengkeramannya!
Alap-alap Kawah sama seperti raptor lain, adalah hewan yang dilindungi oleh Undang Undang sehingga harus kita jaga kelestariannya. (by Timur)