Salah satu tempat favorit dengan udara segar dan pemandangan indah yang mudah dijangkau untuk dapat mengamati Elang ular-bido di Banyumas adalah di sekitar bukit gn bunder di lereng selatan gunung Slamet, yang masuk dalam administratif desa Melung kecamatan Kedung Banteng. Kita bisa masuk melalui dusun kalipagu desa Ketenger kecamatan Baturaden terus ke atas sampai di pipa air PLTA di sebelah bukit gn bunder. Atau bisa juga kita masuk melalui desa Melung terus ke atas sampai di pipa air tsb lalu mengikuti pipa ke utara sampai di sebelah bukit gn Bunder. Sebenarnya saat si Elang ular-bido soaring (melayang berputar di udara), kita dapat juga mengamatinya dengan cukup mudah dari depan balai desa Melung. Dengan begitu kita dapat menambah satu kegiatan lain lagi di desa Melung, yaitu berbelanja sayuran organik yang ditanam di lahan pertanian organik disana. Belanja sayuran organik bonus pengamatan Elang ular-bido? Ah, di super market mana bisa didapatkan penawaran menarik tsb? Apalagi jika beruntung kita dapat juga bertemu rekan si Elang ular bido, yaitu Elang jawa si burung garuda dan juga Elang Hitam yang terbang berputar di atas kebun.
Elang ular-bido (Spilornis cheela) sama seperti keluarga burung pemangsa Accipitridae lainnya, adalah salah satu spesies puncak pada rantai makanan di dalam sebuah kawasan hutan. Kehadiran mereka menunjukkan keragaman dan kelimpahan spesies pakannya, yang juga berarti menunjukkan keragaman jenis tanaman, ketersediaan air, dan kondisi suatu habitat yang dapat menopang hidup beragam spesies pakan tersebut di dalam sebuah kawasan. Jadi, kehadiran spesies seperti Elang ular-bido bisa juga dijadikan salah satu penanda masih baiknya kondisi keragaman hayati di suatu kawasan. Di Banyumas, Elang ular-bido masih terdapat di seluruh sisi dari lereng gunung Slamet dan juga tercatat di sekitar kawasan hutan perbukitan di daerah Bendung Gerak Serayu.
Bila kita ingin serius mengamati Elang ular-bido di bukit gn Bunder, pastikan jam 10 pagi kita sudah tiba disana. Karena biasanya di sekitar jam tersebut si elang mulai kelihatan soaring sambil bersuara melengking. Jika belum terlihat maka perhatikanlah pohon2 besar di lereng bukit Bunder, mungkin saja Elang yang bersangkutan sedang santai bertengger sambil sesekali melengking suaranya bersahutan dengan pasangannya di pohon lain. Pernah juga dia bertengger di pohon albasia yang ditanam di lahan daerah itu. Hal ini menunjukkan, walaupun lahan hutan sudah berubah menjadi pohon perkebunan kayu, tetap saja dibutuhkan blok hutan alami (seperti bukit gn Bunder ini) di dekatnya sebagai tempat pohon sarang dan habitat aslinya.
Elang ular-bido berukuran sekitar 50 cm dengan warna umum coklat kehitaman dengan ciri khas lebih coklat pada dada dan berbintik2 putih di perutnya. Ciri khas lain adalah kulit kuning tanpa bulu di area antara paruh dan matanya. Ekor bergaris hitam dengan pita abu2 lebar di tengah ekor. Saat soaring di udara, kita dapat mengenali nya dari bentuk sayap (wingshape) yang cenderung seperti huruf U melebar. By Timur