Cekakak Jawa dan Nasib Tragis Para Cekakak

cekakak jawaCekakak Jawa (Halcyon cyanoventris) berukuran sekitar 25 cm, mempunyai bentuk perawakan yang mirip dengan Cekakak Sungai. Akan tetapi Cekakak Jawa mempunyai pola warna yang lebih eksotis; kepala coklat, perut dan punggung biru ungu mengkilat, penutup sayap hitam dan bulu terbang yang dari bawah terlihat biru terang dengan bercak putih. Paruh dan kaki berwarna merah terang.   Suaranya juga berbeda.  Cekakak Jawa bersuara melengking panjang tri ririririiiiiiiii.  Jika Cekakak Sungai tersebar luas di Asia Selatan dan Tenggara, maka Cekakak Jawa dijumpai endemik hanya di Jawa dan Bali.  Cekakak Jawa juga mempunyai sifat yang sensitif serta agak pemalu daripada Cekakak Sungai. Walau kadang jika beruntung kita dapat bertemu dengannya saat pagi hari, ketika ia mampir bertengger sebentar di tonggak bambu di kolam lumpur Bendung Gerak Serayu, jarang sekali Cekakak Jawa terlihat bertengger di tempat terbuka tanpa ada pohon pelindung.   Kecuali di tempat terbuka pucuk batang tertinggi pohon-pohon di pinggir sungai sekitaran Banyumas.

Walaupun begitu, beberapa perilaku Cekakak Jawa dan Cekakak Sungai setelah diamati ada persamaannya juga, yaitu hobi ‘ndongong leyeh-leyeh’ di pohon pinggir sungai, dan kebiasaan suka bertengger diam sambil merunduk sejajar  batang pohon jika merasa terancam.  Di Banyumas cekakak Jawa dapat dijumpai di sekitaran sungai sama seperti Cekakak Sungai, walaupun seringkali berkelana sendirian ke kebun pekarangan atau pepohonan di pinggiran tempat terbuka seperti sawah dan tegalan.

Sayangnya nasib mereka para Cekakak  di Banyumas kini sama tragisnya, mereka mulai menghilang dari tempat-tempat yang dulu mudah ditemui.  Ini dikarenakan jumlahnya yang jauh berkurang karena begitu maraknya perburuan dan penangkapan berbagai jenis burung liar di pulau Jawa.  Jika hal ini terus berlangsung, suatu saat anak cucu kita di Banyumas hanya dapat melihat keindahan burung-burung liar di buku atau internet saja, karena sudah menghilang dari alam aslinya di Banyumas.  (by Timur)

Bookmark the permalink.

One Comment

  1. Lestarikan alam kurangi pemburuan liar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *